Selasa, 01 Oktober 2019

Film Martin Luther

 https://www.sharefaith.com/blog/wp-content/uploads/2017/09/Learning-From-Martin-Luther.jpg

"All who call on God in true faith, earnestly from the heart, will certainly be heard, and will receive what they have asked and desired.”

"Semua yang memanggil Tuhan dengan iman yang benar, dengan sungguh-sungguh dari hati, pasti akan didengar, dan akan menerima apa yang mereka minta dan inginkan.”



Mau tahu bagaimana gambaran perjalan 
hidup Martin Luther yang lebih detail?

Yuk, Tonton 2 Video tentang Martin Luther!

1. Film Martin Luther
 &             
2. Video Animasi Martin Luther








Kamis, 29 Agustus 2019

Peran dan Pengaruh Martin Luther




Peran dan Pengaruh Martin Luther dalam Kekristenan

Gambar terkait
http://oppgavebloggen.blogspot.com/2015/05/olav-den-hellige-og-martin-luther.html

1. Pembenaran oleh iman (Sola Fide)

    Ketika hati kita dibutakan oleh pengajaran dari Roma, kami membayangkan bahwa Tuhan seperti penjual anugerah karena apa yang dilakukan atau karena pencapain sesuatu, tetapi ketika datang terang Injil kami mengetahui bahwa kami dibenarkan hanya karena iman di dalam Kristus. Allah secara inisiatif memberikan keselamatan kepada orang yang telah mati. Di hadapan Allah kita pasif atau berada pada keadaan mati. Penebusan hanya dimungkinkan melalui kebenaran pasif dan bukan melalui perbaikan bertahap sifat manusia (kebenaran aktif). Manusia sangat membutuhkan karunia rahmat dan iman yang supernatural dari Tuhan, sehingga dapat hidup kembali karena mendapat keselamatan dari-Nya. Pembenaran, yaitu bahwa kebenaran Kristus diperhitungkan kepada orang-orang berdosa yang sepenuhnya diampuni demi Yesus, jadi bukan karena perbuatan baik dan buruk mereka. Mereka diselamatkan hanya kasih karunia. Kebenaran Allah, kata Luther, dari Roma dan Galatia, adalah “kebenaran alien” yang harus ditanamkan dan dimasukkan ke dalam orang berdosa hanya dengan iman.

     Martin Luther menyampaikan “Kebenaran alien ini ditanamkan dalam diri kita tanpa karya-karya kita hanya karena anugerah dan Dia beranugerah berlawanan dengan dosa asal. Kebenaran alien juga disebut karena keselamatan yang manusia peroleh tanpa perbuatan melainkan hanya melalui kelahiran semata atau pembenaran yang membuat kita hidup dari kematian”. Kebenaran Alien menjadi milik orang berdosa melalui iman kepada Kristus dan tanpa perbuatan kasih karunia di dalam diri kita (kebenaran kita yang adil-benar) (Santrac, 2017).

     Hasil dari iman (kebaikan, cinta, kegembiraan, kepercayaan diri) juga mewakili sifat keseluruhan dari kehidupan yang berkembang dari setiap orang percaya sebagai respons dari keselmatan yang Dia berikan kepada manusia. Iman membuat kita menjadi manusia yang cantik dan holistik yang rela menderita, mencintai, mempraktekkan kesalehan dan melayani tanpa pandang bulu. Iman mendorong kita untuk menyembah kebenaran, keindahan, dan kebaikan Pencipta yang Mahakuasa (Santrac, 2017).

     Menurut Luther, pertobatan adalah karakteristik seluruh kehidupan, bukan sebuah tindakan sesaat. Keselamatan adalah anugerah yang diterima hanya didalam Kristus (Sola Christo), hanya melalui anugerah (Sola Gracia), hanya di dalam iman (Sola Fide). Namun itulah keselamatan, dan keselamatan berarti orang percaya benar-benar diselamatkan. Jika tidak, berarti tidak dapat mengenal Kristus sebagai Sang Juruselamat (Mawikere, 2017, hal. 2). Salah satu dalil yang juga sangat terkenal saat masa ini adalah dalil nomor 62 yang menyatakan bahwa, “Harta sejati gereja ialah injil yang mahasuci tentang kemuliaan dan rahmat Allah”. Martin Luther menekankan bahwa pertobatan sejati adalah hal yang tidak dapat diselesaikan dengan gereja, melainkan sebuah proses pembersihan rohani yang berlangsung setiap waktu seumur hidup (Kooiman, 2006).

     Reformasi Luther dimulai bukanlah dengan pembaharuan gereja tetapi dimulai dengan pembaharuan dalam pemahaman mengenai cara manusia memperoleh keselamatan. Bertitik tolak dari pemahamannya terhadap Roma 1:16-17, ia kemudian memformulasikan imannya akan keselamatan dengan rumusan “tiga sola” yakni ; sola fide, sola gratia dan sola scriptura. Pemahaman ini membawanya untuk menuntut kekeliruan Gereja Katolik dengan menempelkan 95 dalil (tesis) di depan pintu Gereja Wittenberg yang mengumumkan pemahamannya akan penyalahgunaan surat penghapusan siksa, dengan menyatakan bahwa paus tidak berhak untuk mengampuni dosa sebab hanya Allah yang dapat mengampuni dosa (Sinaga, 2018, hal. 7).


2. Konsep tentang dua kerajaan (kerajaan dunia dan kerajaan Allah) 

     Hal ini masih relevan sampai sekarang, baik untuk orang Kristen individu maupun untuk gereja Kristen. Ajaran ini mengajarkan tugas utama gereja: untuk mengkomunikasikan Injil Kristus kepada para anggotanya dan kepada dunia yang terhilang. Di mana masalah-masalah sekuler mendominasi khotbah, pengajaran, dan penyembahan gereja, bukanlah kerajaan Allah yang memancar ke dunia, tetapi dunia yang jatuh yang memaksa masuk ke dalam kerajaan Allah. Hasilnya adalah sebuah gereja yang melakukan semacam sekularisasi diri, seperti yang dapat diamati saat ini, misalnya, di Gereja Protestan Jerman atau gereja Lutheran di Swedia dan Denmark. Bahaya yang sama ada ketika otoritas negara memilih para pemimpin gereja yang didirikan, seperti halnya dengan Gereja Inggris. Kemungkinan penunjukan ini pertama dan terutama bermotivasi politik sangat tinggi (Prill, 2005).


Gagasan Martin Luther


Gagasan Martin Luther yang Masih
Relevan hingga Zaman Milenial

     Menurut Kooiman (2006) gagasan-gagasan Martin Luther adalah tentang gereja dan negara serta hubungan keduanya. Luther juga mempercayai bahwa segala sesuatunya memperlihatkan jelas bahwa Alkitab dipandang sebagai satu-satunya pedoman bagi iman dan kehidupan. Dengan dalil-dalilnya ia percaya bahwa semuanya sesuai dengan injil. Luther juga mempercayai bahwa gereja merupakan persekutuan orang-orang percaya. Saat sakramen kudus dilayankan, semua orang percaya berhak menerima roti dan anggur. Gagasan yang dipercayai oleh Luther ini sangat relevan pada kehidupan kita pada saat ini, dimana sebagai orang percaya sudah seharusnya kita mendasari segala sesuatunya dengan apa yang firman Allah sampaikan, dalam hal ini kita bisa berpatokan kepada Alkitab yang kita percayai mutlak kebenarannya karna Alkitab adalah Allah sendiri yang berkata-kata melalui Roh Kudus yang bekerja pada setiap penulis atau pun penerjemaah Alkitab. Contoh penerapannya dalam kehidupan sehari-hari sebagai calon guru adalah mengajar dan mendidik siswa yang didasari oleh Alkitab

    Menurut  Simon & Danes (2000), Martin Luther percaya bahwa kasih merupakan norma moral tertinggi. ‘Kasih’ merupakan satu-satunya kekuatan yang mampu mengubah lawan menjadi kawan. Dari pernyataan tersebut menyatakan bahwa sebagai seorang percaya kita harus menyatakan kasih dalam kehidupan, penerapan dalam kehidupan sehari-hari contohnya adalah melakukan aktivitas kehidupan dan berelasi dengan sesama manusia menggunakan kasih, saling menghargai, dan meletakkan seutuhnya kasih dalam setiap hal yang kita lakukan.

         Gagasan yang dimiliki Luther selanjutnya adalah reformasi pendidikan oleh Luther. “Tulisan-tulisannya berusaha menghubungkan upaya-upaya pembaruan pendidikan dan ajaran-ajaran reformasi. Karya-karyanya bukan hanya mempengaruhi para guru dan pengkhotbah di seluruh Jerman, tetapi justru mendorong teolog untuk memikirkan peran pendidikan dalam masyarakat” (Sianipar, 2017). Gagasan ini sangat relevan pada kehidupan zaman sekarang dan dapat diterapkan pada kehidupan sehari-hari dimana kita sebagai calon pendidik harus peka dan paham akan pentingnya pendidikan bagi generasi penerus bangsa.


Sumbangsih Ide Martin Luther dalam Masyarakat

Sumbangsih Ide Martin Luther dalam Masyarakat

         Pengajaran Martin Luther telah menginspirasi bagi banyak orang dan tentunya merubah kehidupan gereja caranya membuat perubahan bagi Gereja Kristen Protestan. Gagasan Reformasi oleh Marthin Luther memunculkan tiga semboyan yaitu sola gratia, sola scripture, dan sola fide. Selain itu, Martin Luther telah menerjemahkan Alkitab ke dalam bahasa Jerman dengan menggunakan bahasa sehari-hari. Terjemahannya ini membuat masyarakat menjadi lebih mengerti kebenaran Firman dan tersebar di utara dan timur Eropa.

          Menurut Martin Luter masyarakat atau dunia sudah rusak dan karena itu agama datang untuk memberikan kepada masyarakat atau dunia sebuah model kehidupan yang ideal dan bagaimana modelnya ideal ini dapat dikontrakkan sehingga akhirnya dunia ini dapat kembali hidup benar seperti kehendak Yang Ilahi. Martin Luther yang sebenarnya ingin agar dunia Eropa Barat pada abad pertengahan diperbaharui mengenai hidup yang benar. Prinsip Sola Fide, Sola Gratia, dan Sola Scriptura adalah hasil dari pemikiran teologis mengenai bagaimana ayat-ayat Alkitab kembali berwibawa di dalam masyarakat dan bukan peraturan dan sabda dari manusia-manusia penguasa (Tribun News, 2018).

        Pemikiran baru yang memikirkan dengan serius hubungan antara gereja dan dunia dalam pemikiran baru ini sikap dominasi gereja terhadap dunia memang perlu diakhiri. Gereja harus bersifat melayani daripada meminta untuk dilayani. Selain itu gereja dan agama yang selama itu Cuma dilihat dalam wujud satu dalam satu wujud yaitu agama Kristen dalam bentuk konkret berupa Gereja Katolik Roma sehingga mereka menyimpulkan bahwa diluar gereja tidak ada keselamatan (Singgih, 2009).



Prestasi Martin Luther

Hal-hal yang Dicapai Martin Luther Selama Hidupnya 


Hasil gambar untuk prestasi martin luther

          Martin Luther secara luas dipandang sebagai pribadi yang paling penting dari Reformasi Eropa. Ia tampak besar, bukan hanya di dalam sejarah dari gereja Kristen, melainkan juga di dalam sejarah intelektual, politik, dan sosial di Eropa, khususnya di Jerman (Mc.Grath, 2016, hal. 114).

  Pada tahun 1511 Luther pindah tetap ke Weittenberg, di sanalah ia tinggal sampai ajalnya. Kepala ordonya di Saksen itu, Johan von Staupitz yang memiliki pengaruh besar dalam kehidupan Luther. Atas desakan von Staupitz, Luther mencapai gelar “doktor  theologia”, doktor dalam Kitab Suci. Sesudah promosinya pada tahun 1512, ia diangkat menjadi guru besar pada sekolah tinggi untuk memberi pelajaran ilmu-tafsir tentang beberapa surat Alkitab. Berturut-turut Luther menguraikan Mazmur-Mazmur (1513/1517), Surat Paulus kepada jemaat di Roma (1515/1516), Surat Galatia (1516/1517), dan Surat Ibrani (1517/1518) (Berkhof & Enklaar, 1961, hal. 122).

Situasi pengajaran mengenai teologi keselamatan yang telah menyimpang dari Alkitab itulah yang kemudian menjadi salah satu alasan bangkitnya reformasi gereja yang dipelopori oleh Martin Luther (1483-1546) dengan menempelkan 95 tesis pada pintu gedung gereja di Universitas Wittenberg, Jerman pada tanggal 31 Oktober 1517. Sejak saat itu, maka dimulailah reformasi gereja yang dicetuskan oleh Martin Luther di Jerman dan kemudian diteruskan oleh Ulrich Zwingli (1484- 1531) dan Heinrich Bullinger (1504-1575) di Swiss serta Johannes Calvin (1509-1564) yang mulai di Prancis dan diteruskan di Swiss (Mawikere, 2017, hal. 2).

Gerakan reformasi gereja adalah sebuah gerakan besar dalam kekristenan yang bukan saja menjadi awal kehadiran gereja-gereja Protestan yang terpaksa memisahkan diri dari gereja Katolik namun menjadi titik balik upaya para Reformator untuk mengembalikan doktrin-doktrin utama kekristenan untuk kembali kepada Alkitab, terutama doktrin mengenai keselamatan (soteriologi) yang sangat penting dalam kekristenan (Mawikere, 2017, hal. 2).

Berikut uraian hal-hal yang dilakukan Martin Luther selama hidupnya, yang dituliskan oleh (Pelikan, 1923):
1.     Confession concerning Christ’s Supper (Pengakuan tentang Perjamuan Kristus)
2.  Open Letter to Prince Albert of Prussia (Surat terbuka untuk pangeran Albert di Prussia)
3.  Response to the book of Master Ambrosius Catharinus (Respon terhadap buku Master Ambrosius Catharinus)
4.     The Adoration of the Sacrament (Adorasi sakramen)
5.     Against the Antinomians (Melawan Antinomians)
6.   Example of How to Consecrate a True Christian Bishop (Contoh cara menyucikan Uskup Kristen Sejati)
7.    A letter Conserning His Book on Private Masses (Surat mengenai bukunya tentang Misa Pribadi)
8.     The Babylonian Captivity of the Church (Penawanan Babel Gereja)
9.     The Last Words of David (Kata-kata terakhir Daud)

10. German Bible (Alkitab Jerman)
 11.  The Ten Commandments Preached to the People of Wittenberg (Sepuluh perintah 
        yang dikhotbahkan kepada orang-orang di Wittenberg)
 12.  Defense against the Wicked Judgement of Johann Eck (Penyangkalan terhadap 
        penghakiman jahat dari Johann Eck)
 13.  Sermons on Genesis (Ceramah tentang Kejadian)
 14.  Lectures on the Psalter (Ceramah tentang Pemazmur)
 15.  Heidelberg Disputation (Sengketa Heidelberg)
 16.  Ninety-Five Theses (95 Tesis)

https://www.luther.de/en/95thesen.html
 17.  Dispulation of Justification (Penyangkalan Pembenaran)
 18.  Dispulation against Scholastic Theology (Disposisi terhadap Teologi Skolastik)
 19.  On Translating and on the Intercession of the Saints (Tentang penerjemahan dan 
         tentang perantaraan para suci)
  20.  Large Catechism (Katekismus besar)
  21.  Two kinds of righteousness (Dua jenis kebenaran)
  22.  On Marital Matters (Tentang masalah perkawinan)
  23.  Against Johann Agricola (Melawan Johann Agricola)
  24.  Lectures on the First Epistle of John (Ceramah tentang surat Yohanes Pertama)
  25.  Sermons on the Gospel of John 1-2 (Khotbah tentang Injil Yohanes 1-2)
  26.  Sermons on the Gospel of John 6-8 (Khotbah tentang Injil Yohanes 6-8)
  27.  Sermons on the Gospel of John 14-15 (Khotbah tentang Injil Yohanes 14-15)
  28.  Disavowal of Purgatory (Pengingkaran Api Penyucian)
  29.  Commentary on Galatians (1519) (Komentar tentang Galatia tahun 1519)
  30.  Commentary on Galatians (1535) (Komentar tentang Galatia tahun 1535)
  31.  Lectures on Genesis (Ceramah tentang Kejadian)
  32.  Defense and explanation of all the articles (Pertahanan dan penjelasan semua 
         artikel)
  33. Treatise on good works (Risalah tentang pekerjaan baik)
  34.  Against King Henry VIII of England (Melawan Pangeran Henry VIII dari Inggris)
  35.  Against the Heavenly Prophets (Melawan para Nabi Surgawi)
  36.  House Postil (Rumah Postil) 
  37.  Concerning the ministry (Tentang pelayanan)
  38.  Sermon on Saint James (Khotbah tentang Santo Yakobus)
  39.  Lectures on Isaiah (Ceramah tentang Yesaya)
  40.  That Jesus Christ was born a Jew (Bahwa Yesus Kristus dilahirkan sebagai orang 
          Yahudi)
  41.  Church Postil (Gereja Postil)
  42.  Small Catechism (Katekismus kecil)
  43.  On the Counsils and the Church (Tentang Dewan dan Gereja)
  44.  Against Latomus (Melawan Latomus)
  45.  Hymns (Nyanyian Rohani)
  46.  Commentary on the Magnificat (Komentar tentang Magnificant)
  47.  Commentary on the Sermon on the Mount (Komentar tentang khitbah di bukut)
  48.  That Doctrines of Men Are to Be Rejected (Bahwa doktrin manusia akan ditolak)
  49.  Commentary on the Psalm (Komentar tentang Mazmur)
  50. Commentary on the on 1 Peter (Komentar tentang 1 Petrus)
  51.  Preface to Johann Brenz “Exposition of Amos” (Kata pengantar Johann Brenz 
        “Eksposisi Amos”)
  52.  Preface to His Latin Works (Kata pengantar karya latin-Nya)
  53.  Sermons (Predigten) (Khotbah)
  54.  Sermons on Exodus (Khotbah tentang Keluaran)
  55.  Commentary on Psalm 51 (Komentar tentang Mazmur 51)
  56.  Commentary on Psalm 90 (Komentar tentang Mazmur 90)
  57.  Commentary on Psalm 147 (Komentar tentang Mazmur 147)
  58.  Commentaries on the Fifteen Psalms of Degrees (Komentar tentang 15 Mazmur)
  59.  Resolutions of the Disputation concerning the value of indulgences (Resolusi 
          perselisihan mengenai nilai indulgensi)
  60.  Resolutions of His propositions at the Leipzig Disputation (Resolusi atas 
          usulannya di sengketa Leipzig)
  61.  Resolution cercerning the power of the Pope (Resolusi tentang kekuatan Paus)
  62.  Scholia on the Epistle to the Romans (Scholia pada surat kepada orang Roma)
  63.  Smalcald articles (Artikel Smalcald)
  64.  Sermon on Penance (Khotbah tentang bertobat)
  65.  Sermon on the Sacrament (Khotbah tentang sakramen)
  66.  The Bondage of the will (Perbudakan kehendak)
  67.  Letter to the Christians at Strasbourg (Surat-surat kepada orang-orang Kristen 
          di Strasbourg)
  68.  Computation of the Years of the world (Perhitungan tahun-tahun di dunia)
  69.  The three symbols or creeds (Tiga simbol dan kredo)
  70.  These against the antinomians (Perlawanan Antinomians)
  71.  Table Talk (Meja bicara)
  72.  Prefaces to the New Testament (Pengantar perjanjian baru)
  73.  On Rebaptism (Tentang pembabtisan ulang)
  74.  Diet of worms (Diet Cacing)
  75.  That these words of Christ, “This is My Body,” Still Stand Firm against the Fanatics 
         (Bahwa kata-kata Kristus ini, “Ini tubuhKu,” Tetap berdiri, tegas terhadap kaum  
         fanatik)
  76.  Exposition of the Ten Commandments (Eksposisi sepuluh perintah)



Biografi Martin Luther


Asal Usul
      Martin Luther lahir 10 November 1483 di Eisleben (Jerman). Ayahnya bernama Hans Luther dan Ibunya bernama Margaret Luther. Ayah dan Ibunya memberi namanya Martin karena tanggal 10 November adalah Santo Martin. Martin Luther berasal dari keluarga petani (Lindsey, 2013)

Riwayat Pendidikan
1492 – 1498   Martin Luther sekolah bahasa Latin di Mansfeld (masuk pada usia 7 tahun), Magdeburg, dan Eisenach.

1501 – 1505   Martin Luther masuk Universitas Erfurt (usia 17 tahun) fokus bidang tata  bahasa, logika, retorika, dan metafisika (Liberal Arts).  Menerima B.A (1502), menerima M. A (1505).

1505                 Martin Luther bersumpah ketika terjadi hujan badai dengan mengatakan “Santa Anna yang baik, tolonglah aku! Aku mau jadi biarawan”) (Nichols, 2002).

17 Jul 1505       Masuk ke biara St. Augustine di Erfurt dengan tujuan ingin menjadi biarawan. Martin Luther berusaha keras untuk hidup saleh dengan rajin membaca Alkitab, berdoa, berpuasa, dan melakukan pengakuan dosa untuk mendapatkan kepastian mengenai keselamatan.

3 Apr 1507     Martin Luther ditahbiskan di katedral Erfurt sebagai imam oleh Bishop Brandenburg Jerome Schults (Media, 2018).

1508                  Martin Luther mengajar filsafat moral sambil melanjutkan studi teologi di Universitas Wittenberg.

9 Mar 1508     Martin Luther menerima gelar sarjana Studi Kitab Suci (Alkitab).  

1509                 Martin Luther menerima gelar lain di bidang Dour Books of Sentences oleh Peter Lombard (buku ajar teologi yang terutama pada Zaman Pertengahan).

19 Okt 1512  Martin Luther menerima gelar doktor Teologi (Kompasiana, 2015).

1513                  Martin Luther menjadi dosen dan mengajar mengenai Kitab Mazmur.

1515                  Martin Luther menjadi dosen dan mengajar mengenai Kitab Roma.

1516                  Martin Luther menjadi dosen dan mengajar mengenai Kitab Galatia.

1517                  Martin Luther menjadi dosen dan mengajar mengenai Kitab  Ibrani (Kittelson, 2003).


Posisi/Jabatan
Jabatan/posisi Martin Luther ialah seorang Pembaru Agama/Reformer (tokoh reformasi agama), Guru/Dosen, dan sebagai Nabi.
a.     Sebagai Reformer
Martin Luther memproklamasikan 95 tesis karena ia menentang mengenai surat pengampunan dosa (indulgensi). Gereja Katolik Roma pada saat itu menetapkan adanya penjualan surat pengampunan dosa dengan tujuan pengurangan dosa-dosa yang telah mereka lakukan. Martin Luther menekankan bahwa terjadinya pengampunan dosa harus dengan adanya pertobatan dan melalui Yesus Kristus (Brecht, 1993). Tradisi gereja pada masa itu juga menekankan konsep keselamatan dengan mengajarkan bahwa keselamatan mereka dipengaruhi oleh mereka sendiri melalui melakukan pekerjaan yang baik dan menyenangkan hati Tuhan (Britannica, 2019). Martin Luther menekankan bahwa keselamatan tidak didapatkan dari perbuatan baik namun hanya oleh karena anugerah Tuhan. Martin Luther menekankan 5 sola yaitu Sola Scriptura, Sola Fide, Sola Gratia, Solus Christus, dan Soli Deo Gloria.

Sola Scriptura menekankan bahwa Alkitablah yang menjadi otoritas tertinggi, Sola Fide dan Sola Gratia menekankan bahwa keselamatan hanya oleh kasih karunia melalui iman semata (Nichols, 2002). Solus Christus artinya keselamatan diperoleh melalui karya penebusan Kristus saja dan Soli Deo Gloria artinya segala kemuliaan hanya bagi Allah Tritunggal (Morrison, 2014).  

b.     Sebagai Dosen
Martin Luther mengajar sebagai dosen di Universitas Wittenberg berupa mengajar mengenai Kitab Mazmur, Kitab Roma, Kitab Galatia, dan Kitab Ibrani. Martin Luther mengajar Kitab Mazmur pada musim dingin tahun 1513, mengajar Kitab Roma pada musim panas tahun 1515, mengajar Kitab Galatia dari 27 Oktober 1516 sampai 13 Maret 1517, dan mengajar Kitab Ibrani pada musim panas tahun 1517 (Brecht, 1993).

c.      Sebagai Nabi
Martin Luther dikatakan sebagai nabi dimana ia memiliki kesetiaan, semangat, sabar, sukacita dalam Roh, kerendahan hati, kebijaksanaan dan belas kasih. Luther giat dalam pelayanan publik dan ia tidak mau membohongi masyarakat namun ia dengan setia menyatakan/memproklamirkan kebenaran Firman Allah kepada mereka dan menginterpretasikan Kitab Suci dengan giat (Nichols, 2002).




LAINNYA

tambahan page

 tes  Video tentang keilahian Kristus https://youtu.be/GCChzma2gWo?list=RDMMGCChzma2gWo https://youtu.be/GCChzma2gWo?list=RDMMGCChzma2gWo Vi...

TERBARU