Gagasan
Martin Luther yang Masih
Relevan
hingga Zaman Milenial
Menurut Kooiman (2006) gagasan-gagasan
Martin Luther adalah tentang gereja dan negara serta hubungan keduanya. Luther
juga mempercayai bahwa segala sesuatunya memperlihatkan jelas bahwa Alkitab dipandang sebagai satu-satunya pedoman bagi iman dan
kehidupan. Dengan dalil-dalilnya ia percaya bahwa semuanya sesuai dengan injil.
Luther juga mempercayai bahwa gereja merupakan persekutuan orang-orang percaya.
Saat sakramen kudus dilayankan, semua orang percaya berhak menerima roti dan
anggur. Gagasan yang dipercayai oleh Luther
ini sangat relevan pada kehidupan kita pada saat ini, dimana sebagai orang
percaya sudah seharusnya kita mendasari segala sesuatunya dengan apa yang
firman Allah sampaikan, dalam hal ini kita bisa berpatokan kepada Alkitab yang
kita percayai mutlak kebenarannya karna Alkitab adalah Allah sendiri yang
berkata-kata melalui Roh Kudus yang bekerja pada setiap penulis atau pun
penerjemaah Alkitab. Contoh penerapannya dalam kehidupan
sehari-hari sebagai calon guru adalah mengajar dan
mendidik siswa yang didasari oleh Alkitab.
Menurut Simon & Danes (2000), Martin Luther percaya bahwa kasih merupakan norma moral tertinggi. ‘Kasih’ merupakan satu-satunya kekuatan yang mampu mengubah lawan menjadi kawan. Dari pernyataan tersebut menyatakan bahwa sebagai seorang percaya kita harus menyatakan kasih dalam kehidupan, penerapan dalam kehidupan sehari-hari contohnya adalah melakukan aktivitas kehidupan dan berelasi dengan sesama manusia menggunakan kasih, saling menghargai, dan meletakkan seutuhnya kasih dalam setiap hal yang kita lakukan.
Gagasan yang dimiliki Luther
selanjutnya adalah reformasi pendidikan oleh Luther. “Tulisan-tulisannya
berusaha menghubungkan upaya-upaya pembaruan pendidikan dan ajaran-ajaran
reformasi. Karya-karyanya bukan hanya mempengaruhi para guru dan pengkhotbah di
seluruh Jerman, tetapi justru mendorong teolog untuk memikirkan peran
pendidikan dalam masyarakat” (Sianipar, 2017). Gagasan
ini sangat relevan pada kehidupan zaman sekarang dan dapat diterapkan pada
kehidupan sehari-hari dimana kita sebagai calon pendidik harus peka dan paham
akan pentingnya pendidikan bagi generasi penerus
bangsa.
Daftar Pustaka:
Kooiman, W. . (2006). Martin
Luther : doktrin dalam kitab suci : reformator gereja. Jakarta: BPK Gunung
Mulia.
Sianipar, D. (2017). Pendidikan Agama Kristen yang membebaskan: suatu kajian historis PAK di Indonesia. Jurnal Pendidikan Agama
Kristen, 1(2).
Simon, & Danes, C. (2000). Masalah-masalah moral
sosial aktual dalam perspektif iman Kristen. Yogyakarta: Kanisius.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar